Kamis, 13 Juni 2013

Surat albaqarah (S.2) ayat 8-9



Surat albaqarah (S.2) ayat 8 :

8. di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan hari kemudian, padahal mereka itu Sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman.
9. mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, Padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar.
Hamba : Ya Allah ! di ayat 1 s/d ayat 5, Engkau bercerita tentang Orang-orang yang bertaqwa, dimana mereka banyak terinspirasi dengan al quran yang mereka pelajari. Sehingga tercermin pada tambahnya kwalitas mereka dalam beribadah dan berkiprah di masyarakat.

Allah : Lalu ?

Hamba : di ayat 6 & 7, Engkau bercerita tentang orang-orang yang Kafir, dimana mereka acuh sama sekali dengan alquran

(Ya Allah ! Masukkan hamba ke dalam golongan Orang-orang yang bertaqwa yang selalu mempelajari alquran dan jauhkan hamba dari sifat orang-orang yang kafir terhadap alquran yang selalu acuh terhadap petunjukMu itu )

Allah : Ya

Hamba : Ya Allah di ayat selanjutnya, surat albaqarah ayat 8 dan seterusnya, Engkau bercerita tentang Orang-orang yang mengatakan :

"Kami beriman kepada :

1. Allah

2. Hari Akhir

kemudian Engkau mengatakan bahwa mereka BUKAN ORANG-ORANG YANG BERIMAN dan MEREKA BERUSAHA MENIPU ENGKAU dan ORANG-ORANG YANG BERIMAN

Bagaimana mungkin Ya Allah ! mengapa Engkau mencap mereka tidak beriman dan penipu ? bukankah mereka sudah mengatakan hal yang baik yaitu beriman kepada Engkau dan Hari Akhir. Bukankah Engkau mengajarkan hal-hal itu ?

Allah : Lalu maumu?

Ya Allah banyak kitab dan para ahli mengatakan mereka itu orang-orang munafik. Maaf ya Allah, hamba pribadi sepertinya kurang sreg dengan sebutan ini untuk kasus ini. Maksud hamba, hamba yaqin yang disebut orang-orang munafiq bukan mereka. Memang betul bahwa mereka dianggap bahwa apa yang mereka ucapkan lain dengan apa yang di hati mereka dengan indikasi ketika mereka mengatakan beriman kepada Engkau dan Hari Akhir, Engkau menolaknya mentah-mentah dan bahkan Engkau mengatakan mereka PENIPU.
Maaf ya Allah hamba tidak sependapat dengan istilah munafiq untuk mereka. Hamba yaqin ada sebutan yang pantas untuk mereka ini. Apalagi secara terang ENgkau juga tidak menyebut mereka sebagai munafiq.

Allah : Lalu, apa pendapatmu ?

Hamba : Maaf, beri hamba waktu untuk merenungkan. Mungkin membutuhkan waktu yang agak lama...........................................................................................................

Hamba : Maaf ya Allah ! ijinkan hamba mengatakan pendapat hamba. Ucapan mereka bahwa mereka beriman kepada :

1. Engkau ya Allah, dan

2. Hari Akhir

kemudian Engkau tolak pernyataan mereka bahkan Engkau menyatakan mereka PENIPU, hamba yaqin bukan karena mereka LAIN DI KATA LAIN DI HATI sehingga pantas disebut munafiq, Tidak, hamba yaqin penolakan ENgkau bukan karena itu.

Hamba akan mundur ke ayat sebelumnya yaitu di ayat 2 s/d 4, Engkau menyatakan bahwa Jika seorang hamba yaqin terhadap alquran dan secara kontinyu mau mempelajarinya , maka alquran akan menjadi inspirator dia dalam aktifitasnya antara lain :

1. Keimanannya kepada yang ghoib (termasuk iman kepadaMu ya Allah)

2. sholatnya

3. Infaqnya

4. kepercayaan kepada para rasul, termasuk kepada Rasulullah saw

5. Kepercayaannya kepada Hari Akhir,

Allah : (tersenyum), lalu ?

Hamba : disini jelas sekali, mereka bukan orang yang terlihat aktifitasnya mempelajari alquran, bahkan mereka hanya mengambil 2 (dua) bagian diantara 5 (lima) aktifitas-aktifitas yang sesungguhnya harus mereka lakukan. Dari kelima itu mereka hanya mengambil yang awal (itupun tidak sempurna) dan yang akhir. Artinya nomor 2, 3 dan 4 mereka tidak lakukan. Pantas saja Engkau menyatakan bahwa mereka tidak beriman yang sesungguhnya dan mereka adalah PENIPU, ingin cari muka dengan sudah melakukan dua hal di atas.

(bersambung...................................)


Sumber: Ust. Shalahudin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar