Kamis, 05 September 2013

TENTANG "SABAR" dalam Al quran (S. 3 : 159) Bagian ke-1

Sehubungan dengan banyaknya pertanyaan tentang "sabar". Insya Allah berikut ini saya sampaikan salah satu ayat Allah tentang "sabar". Mudah mudahan ayat ini bisa kita jadikan pedoman dalam hidup kita.
1. Saya sudah sampaikan di BAB ke- 13  (SURATAL ASHR) pada bagian pertanyaan rekan-rekan tentang bagaimana melatih kesabaran yang paling dasar.
2. Berikut ini ayat Allah dalam surat ali Imran ayat 159, yang menjelaskan pentingnya sabar dan sabar itu prosesnya seperti apa. yaitu Firman Allah :
"Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka.  Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan  diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi  mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian  apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah.  Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya.
PEMBAHASAN :
1) "Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka..........."
Allah mengajak kita untuk meyakinii bahwa hanya "rahmat Allah" saja yang membuat kita bisa BERLAKU LEMAH LEMBUT (baca : bisa menyelesaikan masalah dengan seseorang/ keadaan dengan baik dan tuntas serta membawa akibat yang baik pula)
Kita diminta oleh Allah, untuk mengakui bahwa kita tidak punya wewenang apapun untuk terselesaikannya masalah itu kecuali campur tangan Allah ada disitu.
Maka, kekuatan untuk meminta kepada Allah agar dibantu menyelesaikan masalah ini harus benar-benar ditanamkan dalam diri kita.
2) ".........Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan  diri dari sekelilingmu....."
disini Allah memberikan beberapa syarat jika ingin mendapatkan "rahmat Allah"/bantuan Allah salam setiap masalah kita.
SYARAT YANG PERTAMA : jangan munculkan "FADL-DLUN" (sifat keras) dan "GHOLIIDLUL QOLBI" (hati kasar), saat masalah itu muncul. Jangan jadi pemarah, jangan munculkan sifat jengkel apalagi "su'udlon yang berlebihan".  "sifat jengkel" atau "pemarah" terhadap lingkungan, akan membuat mata kita tidak akan mampu melihat permasalahan yang terjadi dengan baik. Maka Allah mengibaratkan data yang akan didapat "akan menjauh". bagaimana bisa menyelesaikan masalah kalau data tentang masalah itu tidak ada?
( bersambung................................................)

Sumber: Study Tafsir Ustadz Muhammad Sholahuddin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar