Selasa, 02 Juli 2013

SURAT AL MAA UUN (bagian ke-1)

Aro aital ladzii Yukadz dzibu bid diiin
............. Tahukah kamu orang yang mendustakan agama ?
Fa dzaalikal ladzii Yadu' ul yatiiim
............. itulah orang yang mengahardik anak yatim
Walaa yachudh dhu alaa Tho aa mil miskiiin
............. dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin
Fawailul lil Mushol liin,
............. Maka celakalah orang-orang yang sholat
alladzii nahum an sholaaatihim saahuun
............. Yaitu orang-orang yang lalai dalam sholat mereka
al ladziinahum Yuroo uuun
............. Yang mereka itu suka pamer
wa yam na uu nal maa uuun
............. dan enggan untuk menolong dengan barang yang berguna
[QS. Al Maa uun : 1-7]

1) Ya Allah ! melihat keseluruhan ayat-ayat di surat ini, mata hamba tertuju pada ucapanMu : (Celakalah orang-orang yang sholat...........), ya Allah ! ada juga ya, orang yang sudah capek-capek melakukan sholat, sudah meluangkan waktunya untuk sholat, Engkau sebut ia celaka. MEngapa Ya Allah ? Apakah memang ini fokus ayat ini?
2) Ya Allah ! jika hamba melihat surat tersebut dan hamba mulai dari ayat ini, hamba mendapati Engkau menjelaskan kepada hamba sedikit demi sedikit perilaku orang yang sholat namun KAu golongkan ia celaka.
Yang pertama Engkau menjelaskan, orang yang celaka dalam sholatnya karena ia lalai terhadap sholatnya itu.
Kemudian Engkau memberikan contoh orang yang lalai terhadap sholatnya yaitu mereka yang mempunyai jiwa "riya" (jika berbuat sesuatu ia ingin agar orang-orang di lingkungannya melihat perbuatannya untuk segera ia mendapat pujian).
Ya Allah kalau yang Engkau contohkan orang yang lalai dalam sholatnya adalah orang yang suka pamer, bantu hamba ya Allah ! agar "rasa" itu tidak melekat pada diri hamba. Sebab kadang hamba merasakan ini pada diri hamba pada beberapa perbuatan hamba. Ya Allah ! hamba mohon kikis habis perasaan itu ya Allah agar hamba tidak masuk dalam pintu kejelakan yang berikutnya.
Pada ayat berikutnya Engkau memberitahu hamba tentang perilaku orang yang dikatakan lalai dalam sholatnya, yaitu enggan untuk menolong orang lain dengan barang yang berguna.
Ya Allah ! perilaku yang pertama, berlaku pamer, kembali pada diri orang yang pamer. Tidak berhubungan langsung dengan lingkungan. Namun perilaku yang kedua ini, sudah berhubungan langsung dengan lingkungan, dengan orang-orang yang harusnya dia tolong.
Ya Allah ! ada kesan pada diri hamba, bahwa ENgkau memberitahu hamba kalau hamba tidak serius dalam sholat hamba, hamba tidak merasakan ada manfaat dari sholat yang hamba lakukan, kalau hamba hanya sekedar sholat saja, maka hamba akan mempunyai jiwa pamer dalam setiap prilaku hamba. Kalau hamba terus tidak peduli terhadap adanya manfaat sholat yang hamba kerjakan hamba akan mempunyai jiwa lebih jelek dari pamer, yaitu tidak menolong orang dengan maksimal. Yang penting sudah menolong padahal yang ditolong belum bisa sampai pada selesainya masalahnya.
Ya Allah bantu hamba agar hamba tidak menyepelekan sholat yang hamba lakukan agar hamba tidak mempunyai dua sifat yang Engkau ceritakan di atas, yaitu suka pamer dan enggan menolong orang dengan barang yang berguna atau enggan menolong orang dengan maksimal, hanya sekedar menolong.
(bersambung......................................................)

Sumber: Study Tafsir Ustadz Muhammad Sholahuddin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar