Sabtu, 14 September 2013

SURAT AL- AA Di YAAT (bagian ke-3)

SURAT AL- AA Di YAAT (bagian ke-3)

  • "maka ia menerbangkan debu". Ya Allah ! betapa bahayanya orang yang memforsir dirinya dengan kecintaan yang berlebih terhadap harta, jika ia tidak menyadarinya. Apalagi saat nafsu "cinta harta" itu menggila ia akan membuat polusi lingkungan, sebagaimana kuda yang dipacu oleh penunggangnya. Karena bernafsunya sehingga mengakibatkan debu beterbangan di sekelilingnya dan kuda itu tidak mau tahu dengan akibat perbuatannya itu. Ia tidak menyadarinya karena ia telah diforsir oleh penunggangnya. Ya Allah semakin ngeri hamba melihat fenomena ini. Betapa ngeri akibat yang muncul saat jiwa telah dirasuki oleh cinta harta yang terlalu.
  • "dan menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh".  Ya Allah ! komentar hamba hanya satu, kuda yang dibawa menyerbu oleh penunggangnya ke tengah-tengah musuh kemungkinan terbesarnya adalah "CELAKA"  atau "MATI". Sang penunggang dengan ketrampilannya mampu berkelit, namun sang kuda tidak mungkin mampu menghindar dari serangan musuh. Ya Allaaaah ! betapa menyakitkan ending atau akhir cerita orang yang terlalu cinta harta.

7) Ya Allah ! di akhir ayat. engkau mengajakku merenung dengan ayat-ayat Mu :

  • "Maka apakah dia tidak mengetahui apabila dibangkitkan apa yang ada di dalam kubur"
  • "dan dilahirkan apa yang ada di dalam dada"
  • "sesungguhnya Tuhan mereka pada hari itu Maha Mengetahui keadaan mereka"

Engkau mengingatkan hamba, jika hati ini hamba penuhi dengan "cinta harta", maka saat Engkau mengeluarkan isi hati hamba, akan nampak tidak ada sedikitpun "cinta kepadaMU" walaupun hamba mengaku telah melaksanakan sholat. Karena gerakan dan perkataan hamba dalam sholat telah tertutup dengan nafsu hamba mencari harta. Karena saat hamba bersedekah, sedekah itu akan tertutup dengan nafsu hamba memperbanyak modal usaha hamba dan memperbanyak tabungan dan deposito  hamba di BANK. Ya Allaaaaah NA UU DZU BIKA MIN DZAAALIK (kami berlindung/mohon dijaga dari hal-hal tersebut  kepadaMU).


Sumber: Study Tafsir Ustadz Muhammad Sholahuddin
supported by: www.asmarasakinah.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar