Minggu, 01 September 2013

SURAT AL HUMAZAH (bagian ke-3)

9) Ya Allah ! betapa benar-benar celaka orang yang suka mengumpat hasil usahanya sendiri. Tragis ! ia diikat di sebuah tiang yang berada di tengahtengah api (hamba membayangkan, se akan akan Engkau hendak mengatakan kepada orang ini : ENGKAU DULU TIDAK PERNAH PUAS DENGAN HASIL USAHAMU, PADAHAL AKU SUDAH MEMBANTUMU SAAT ENGKAU BERUSAHA UNTUK MENDAPATKANNYA, SAAT ENGKAU BANGUN TIDUR AKU MEMBANTUMU DENGAN TETAP MEMBIARKAN SEMUA INDRAMU (PENDENGARAN, PENGLIHATAN DSB) MELEKAT PADA BADANMU, SAAT ENGKAU BERANGKAT KERJA AKU SELAMATKAN KAU SAMPAI KE TEMPET KERJAMU, SAAT KAU BEKERJA AKU TETAP BERIKAN KEKUATAN DAN PETUNJUK PADAMU SEHINGGA ENGKAU MUDAH DALAM BEGERAK DAN BERFIKIR, NAMUN SAAT ENGKAU MENERIMA UPAH ENGKAU MEMAKI HASIL UPAHMU PADAHAL AKU YANG MEMBANTUMU BELUM MEMINTA SEBAGIAN UPAH YANG KAU DAPATKAN ITU. ENGKAU MENGUMPAT DAN SEMUA ORANG MENDENGAR UMPATANMU ITU. ITU DULU, ITU DI DUNIA. SEKARANG, DI HUTOMAH INI, KAU TERIKAT DI TIANG DAN BERADA DI TENGAH-TENGAH API, ENGKAU MAU MENERUSKAN MAKIANMU ITU...... SILAKAN. AKU BERI KESEMPATAN YANG BANYAK).
10)  Ya Allah ! di surat Al Kausar Engkau mengingatkan untuk sholat dan shodaqoh, di surat Al Maa uun Engkau mengingatkan resiko orang yang sholat sembarangan, di surat Quraisy Engkau mengingatkan tentang latar belakang kenapa Engkau menyuruh untuk sholat, di surat Al Fiil Engkau mengingatkan tentang kekuatan dan kuasaan Mu yang telah engkau jadikan sebagai alat untuk membantu Orang-orang Quraisy mempertahankan Kakbah yang menjadi salah satu sumber kelangsungan hidup mereka (Ini merupakan penegasan surat Qurasiy betapa besar perhatianMu pada suku Quraisy maka ENgkau meminta kepada mereka untuk Menyembah-MU) dan sekarang di surat AL HUMAZAH ini Engkau bercerita tentang orang yang terlalu memandang remeh hasil pekerjaannya, sehingga jangankan sedekah, merasa mempunyai harta yang merupakan pemberian Engkau pun tidak. Allah ! sadarkan hamba untuk lebih memahami ayat-ayatMU di beberapa surat yang hamba sebutkan tadi.

Sumber: Study Tafsir Ustadz Muhammad Sholahuddin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar