Senin, 01 Juli 2013

SURAT AL KAUTSAR (bagian ke-2)

4. Ya Allah ! Jika untuk mempertahankan nikmat yang telah Kau berikan hamba Engkau perintahkan untuk sholat, sangat hamba fahami. Namun bagaimana cara mempertahankan nikmat dengan cara memotong harta hamba kemudian hamba sodaqohkan. Bukankah dengan memotong harta tersebut, harta hamba itu akan berkurang ? contoh : hamba punya uang satu juta rupiah, kemudian hamba sodaqohkan 25 ribu (2 1/2 % ) bukankah uang hamba tinggal Rp 975.000,- " kok malah berkurang? (maafkan hamba ya Allah yang mungkin terlalu bodoh untuk memahami.
5. Itu pikiran hamba sebelum hamba membaca ayat-ayat Mu yang lain. Ternyata setelah hamba membaca surat albaqarah (2) ayat 261, kini hamba menjadi faham.( Perumpamaan nafkah yang dikeluarkan oleh orang-orang yang menafkahkan hartanya  di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh  bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran)  bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha  Mengetahui)  Ya Allah ! 700 kali lipat engkau siapkan sebagai balasan untuk orang yang mau sodaqoh. Luar biasa.
6. Berarti jika hamba sodaqoh Rp 25.000,- dari uang hamba yang satu juta. (1000.000 - 25.000 + (25.000 X 700) = 975.000 + 17.500.000 = ............. (Subhaanallah, di tangan hamba uang itu walau berjumlah Rp 975.000,- ternyata jauh lebih besar yang ada di tanganMU, Rp 17.500.000,-). Ya Allah mudah mudahan ayat di atas dan ayat-ayat lain yang Engkau turunkan kepada kami, dapat kami ambil manfaatnya yang banyak yang pasti membantu perjalanan kehidupan hamba.
7. Ya Allah ! setelah hamba renungkan ayat ini, hamba memang perlu menata kesabaran hamba untuk menerima nikmatMu yang berikutnya dengan upaya hamba yang sungguh-sungguh dalam mencapai apa yang hamba inginkan dan hamba tidak boleh lupa terhadap nikmat yang selama ini telah ada ditangan hamba dan berusaha mempertahankannya jangan sampai hilang dengan cara : SHOLAT dan SHODAQOH. Ya Allah ! berarti kalau hamba tidak melakukan sholat wajib walau hanya sekali, jika hamba sengaja tidak sholat subuh atau dhuhur, ashar, maghrib atau isya, dengan kata lain seakan-akan hamba menantang Engkau supaya mengambil rizki yang ditangan hamba, Nauu dzu bika min zaalik. Jangan sampai hamba sengaja tidak sholat yang berarti hamba menantang Engkau untuk mengambil nikmat yang telah hamba pegang. Demikian juga ketika hamba mampu untuk shodaqoh ternyata timbul rasa "pelit" atau "kikir" dalam diri hamba, jangan sampai ya Allah. Jangan, jangan sampai ada rasa kikir dalam jiwa hamba yang berakibat nikmat yang hamba miliki akan lenyap. NA UU DZUBIKA MIn DZAALIK (hamba berlindung kepadaMu dari hal itu).
8. Terima kasih ya Allah, Engkau turunkan ayat ini untuk mengingatkan kami. Mudah-mudahan kami mampu selalu mengingat pelajaran yang berikan di surat ini. Bantu kami ya Allah. Amin

Sumber: Study Tafsir Ustadz Muhammad Sholahuddin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar