Sabtu, 31 Agustus 2013

SURAT AL HUMAZAH (bagian ke-2)



5) Ya Allah  ternyata sifat "celaka" yang melekat pada orang yang suka mengumpat hasil pekerjaannya sendiri, bukanlah hal yang main-main. Ternyata Engkau serius. Ini hanya ungkapan hamba ya Allah. Maafkan hamba ENgkau memang tidak pernah main-main dalam setiap ucapan dan tindakan ENgkau. yang hamba maksud betapa seriusnya yang Engkau ucapkan agar hamba benar-benar memperhatikan fokus pembicaraan pada ayat ini, yaitu pasti celaka orang yang suka mengumpat hasil pekerjaannya sendiri. Ini terbukti dari ayat yang Engkau ucapkan berikutnya. JANGAN BEGITU (KALLAA).
6) Setelah Engkau berkata : Jangan begitu, Engkau mengancam, orang yang suka mengumpat hasil pekerjaannya sendiri itu akan dilemparkan ke dalam HUTOMAH. Setelah itu Engkau bertanya kepada hamba APAKAH ITU HUTOMAH. Hamba jelas tidak akan mungkin bisa menjawab. Tapi hamba yakin pertanyaan ini merupakan penggugah bagi hamba agar serius untuk menghindar dari sifat "suka mengumpat hasil pekerjaan sendiri". dan pasti Engkau akan menjawab yang jawabannya akan memberikan hamba tambahan pengetahuan.
7) Ya Allah ! di ayat selanjutnya Engkau memberitahu hamba bahwa HUTOMAH itu adalah API milik Engkau yang jika dinyalakan akan sampai ke hati. Allah ! hamba membayangkan betapa panasnya Huthomah tersebut. Badan belum tersentuh api, namun api yang dinyalakan dekat badan itu akan membuat hati orang yang dekat dengan api itu akan merasakan panas yang luar biasa. Allah ! jauhkan hamba dari HUthomah ini. yang menarik bagi hamba tentang Huthomah ini dan hamba harus waspada adalah,  Huthomah ini hanya Engkau siapkan untuk orang yang tidak puas dan selalu memaki hasil pekerjaannya, bukan untuk pendosa lain. (benar-benar celaka orang yang selalu memaki hasil pekerjaannya)
8) Ya Allah! selanjutnya Engkau menceritakan kepada hamba nasib orang yang tidak pernah puas dengan hasil usahanya bahkan memaki hasil usaha itu. yaitu dengan penjelasan Engkau bahwa Hutomah itu ternyata sebuah area yang penuh api dan penghuni hutomah itu berada di tengah-tengah kawasan api itu. Yang lebih tragis lagi orang itu diikat pada sebuah tiang.
9) bersambung...............................

Sumber: Study Tafsir Ustadz Muhammad Sholahuddin

Jumat, 30 Agustus 2013

SURAT AL HUMAZAH (bagian ke-1)

WAILUL LI KULLI HUMAZATIL LUMAZAH
- Celaka bagi pengumpat (& pencela = pengumpat)
AL LADZII JAMA'A MAALAW WA "ADDADAH
- yang (punya kebiasaan) mengumpulkan harta dan (namun tiidak puas selalu) menghitung-hitungnya
YAHSABU ANNA MAALAHUU AKHLADAH
- dia mengira bahwa hartanya bisa membuat dia kekal
KALLAA LAYUMM BADZANN NA FIL HUTOMA
- tidak, sungguh ia akan dilemparkan ke dalam khutomah
WA MAA AD ROOKA MAL HUTOMAH
- Tahukah kamu apakah itu khutomah ?
NAARULLAAHIL MUUQODAH
- Api Allah yang dinyalakan
AL LATII TATH THOLI'U ALAL AF IDAH
- yang (membakar) sampai ke hati
INN NAHAA ALAIHIMM MU' SHODAH
- sesungguhnya api itu akan ditutup rapat di atas mereka
FII 'AMADIMM MUMADDADAH
- (sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang
==========================================

1) Ya Allah ! ada perasaan takut dalam diri hamba membaca awal ayat ini. Engkau mengatakan celaka bagi PENGUMPAT. Padahal banyak diantara kami, mungkin termasuk hamba sendiri,  yang terbiasa mengumpat jika ada yang tidak disukai. Minimal mengucapkan kata "kurang ajar", "payah", "gila", "samin" dll,  walaupun ini sederhana dan tidak kasar, namun mengumpat tetap saja mengumpat, baik itu halus apalagi kasar, mengumpat tetap saja mengumpat.
2) Ya Allah ! setelah hamba membaca ayat berikutnya hamba jadi sedikit lega, ternyata Engkau menghususkan sifat "celaka" itu melekat pada orang yang mengumpat pada hasil jerih payahnya dalam bekerja (gajinya). Ia bekerja mengumpulkan harta namun selalu menghitung-hitungnya dengan perasaan tidak puas lalu mengumpatnya.
3) Ya Allah ! hamba jadi teringat pada ayat ENgkau di surat An Nisa' (4) ayat 148 :" Allah tidak menyukai ucapan buruk (yang diucapkan) dengan terang kecuali  oleh orang yang dianiaya. Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui ". (ayat ini jelas mentolerir orang yang memaki atau mengumpat  jika ia didholimi, jadi artinya tidak semua orang yang mengumpat adalah celaka. (Tapi hamba memang perlu waspada dengan kebolehan ini. walaupun memaki dan mengumpat bisa dibolehkan dalam keadaan didholimi namun di ayat berikutnya, ENgkau berfirman : " Jika kamu menyatakan sesuatu kebaikan atau menyembunyikan atau memaafkan sesuatu  kesalahan (orang lain), maka sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Kuasa" hamba mengerti walaupun dibolehkan namun kalau tidak mengumpat saat didholimi bahkan yang keluar dari mulut adalah kata yang baik, itu jauh lebih baik)
4) Ya Allah ! hamba sedikit faham, banyak orang yang menghitung-hitung uang mereka karena mereka mempunyai "perhitungan" yang kuat terhadap uang mereka. Hamba yakin mereka tidak termasuk golongan yang celaka jika mereka tidak mengumpat. dan hamba sedikit faham bahwa orang yang Kau anggap celaka karena mengumpat hasil jerih payahnya sendiri disebabkan mereka "tidak pernah punya sifat puas" dan "tidak punya sifat bersyukur" atas bantuan Engkau pada mereka saat mereka berkerja.
5) bersambung ................................................

Sumber: Study Tafsir Ustadz Muhammad Sholahuddin

Kamis, 29 Agustus 2013

SURAT AL FIIL

ALAM TARO KAIFA FA ALA ROBBUKA BI ASH HAA BIL FIIL
..... Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap  tentara bergajah?
ALAM YAJ AL KAIDAHUM FII TADH LIIL
..... Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Kakbah) itu  sia-sia?
WA ARSALA ALAIHIM THOIRON ABAABIIIL
.....Dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong
TARMIIHIMM BIHIJAA ROTIMM MINN SIJ JIIIL
..... yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar
FAJA ALAHUM KA ASHFIMM MA'QUUUL
.....lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat)
_______________________________________________________________________

1) Ya Allah ! sudah hamba baca berulang-ulang ayat ini, yang hamba dapat adalah Engkau memberitahu kami betapa besarnya kekuatanMu. Hanya dengan mendatangkan batu-batu kecil bisa menghancurkan gajah yang besar. Apalagi Gajah bersama tentara yang menungganginya dan jenderal yang menggerakkannya. Kehebatan mereka, jangankan dibandingkan dengan "kibasan TanganMU', dengan batu-batu kecil saja mereka kalah.
2) Beberapa penjelasan ulama yang hamba baca dalam beberapa buku tafsir, ayat ini berkaitan pula dengan surat QURAISY. ayat ini peringatan bag Penduduk Makkah, bahwa nikmat Engkau untuk mereka yang berupa KAKBAH, yang dengan adanya Kakbah itu mereka dapat menjadi Bangsa yang Terhormat dan dengan Kakbah itu mereka dapat memanfaatkannya untuk income, Nikmat tersebut semakin nampak nyata saat ada yang mau menghancurkan Kakbah, Engkau membantu mereka mempertahankan keberadaan Kakbah itu. Maka sudah sepantasnya Engkau meminta mereka untuk MENYEMBAH ENGKAU/ SHOLAT.
3) Ya Allah ! hamba jadi tersadar bahwa Engkau sudah memberikan hamba sumber "makan" hamba yang berupa pekerjaan. Dengan pekerjaan ini hamba bisa makan dan bahkan hamba "bisa tenang" karena minimal esok hamba tidak kebingungan dalam menapak hidup ini. Ya Allah ! melihat perjalanan hidup hamba dengan pekerjaan hamba, hamba akui banyak kejadian yang menurut hamba Engkau banyak menolong hamba sehingga dapat tetap berada dalam pekerjaan hamba ini. Kalau Engkau tidak menolong hamba, tentu hamba tidak mungkin menetap dalam pekerjaan ini. Terima kasih Ya Allah. Hamba akan selalu berusaha memenuhi perintahMu terutama sholat dan shodaqoh agar pekerjaan yang hamba tekuni saat ini mampu membantu hamba dalam menapak hidup ini.
4) Ya Allah ! Penduduk Makkah, engkau bekali dengan Kakbah,  harus mereka syukuri. Dengan Kakbah itu mereka mendapatkan "bekal" untuk hidup mereka. Hamba, dalam kehidupan hamba Engkau telah bekali dengan pekerjaan. Ya Allah ! bantu hamba untuk bisa mempertahankan apa yang telah Engkau amanahkan pada hamba. Beri hamba tambahan kekuatan agar hamba bisa menjalankan dan memahami perintah-perintahMU

Sumber: Study Tafsir Ustadz Muhammad Sholahuddin

SURAT AL FALAQ

a. Surat al Falaq ini dimulai dengan firman Alllah yang menyuruh kita untuk
mengucapkan sesuatu (suatu ucapan), dengan firmanNYA : QUL (ucapkanlah,
katakanlah).
Jika kita berhenti sejenak di kata "qul" ini (sebagaimana surat An Naas), maka
akan muncul banyak ungkapan kita berkenaaan dengan hal ini :
1). Ya Allah ! Engkau menyuruhku untuk mengucapkan sesuatu, aku yakin ucapan
yang Engkau tuntun aku untuk mengucapkannya pasti baik dan bermanfaat
untuk kehidupanku.
2). Ya Allah ! bantu aku untuk memahami apa yang Engkau perintahkan kepadaku
untuk mengucapkannya. Mudah-mudahan aku siap untuk memenuhi apa yang
Engkau perintahkan itu.
b. A'uudzu birob bil Falaq / aku berlindung kepada Robbul Falaq. (Ya Allah, Engkau
 memintaku agar aku berlindung kepadaMu dengan menyebut zatMu sebagai
 ROBBUL FALAQ. Ya Allah ! aku ingin sekali memahami mengapa Engkau
 menyuruhku untuk berlindung kepadaMu sebagai ROBUL FALAQ. Bantu aku untuk
 memahaminya agar aku mampu berlindung secara sempurna kepadaMu
c. AL FALAQ (dalam terjemahan Al Quran standar, AL FALAQ berarti "waktu subuh", dalam kamus bahasa Arab, AL FALAQ berarti "Makhluk"/ "Yang diciptakan".
d. Kata Al FALAQ jika dihubungkan dengan ayat berikutnya (ayat 2) yang berbunyi (Allah meminta kita berlindung) "... dari kejahatan apa yang Dia Ciptakan". (Kita lebih bisa memahami dengan perkataan "AKU BERLINDUNG KEPADA TUHANNYA MAKHLUK DARI KEJAHATAN APA YANG DIA CIPTAKAN/MAKHLUKNYA", dari pada kita berkata "AKU BERLINDUNG KEPADA TUHANNYA WAKTU SUBUH DARI KEJAHATAN APA YANG DIA CIPTAKAN/MAKHLUKNYA".

Setelah Allah mengajak kita merenung bahwa semua makhluk/ciptaan Allah punya potensi untuk membuat kita susah dalam kehidupan ini. Maka Mari kita berterima kasih kepada Allah yang mengingatkan kita tentang bahaya mahlukNYA. Ya Allah Aku berterima kasih kepadaMu yang telah mengingatkanku tentang tentang bahaya apapun yang Kau ciptakan. AUUU ZU BIL FALAQ, MIN SYARRI MAA KHOLAQ (aku minta perlindungan kepada Tuhannya makhluk dari dampak buruk yang muncul dari makhlukNYA atau ALLAAHUMMA ANTA ROBBUL FALAQ (Ya Allah Engkaulah Tuhannya seluruh makhluk) AUU ZUBIKA MINSY SYARRI MAA KHOLAQTA (aku berlindunga kepadaMu dari dampak negatif yang muncul akibat ulah makhlukMu)
- Wa minsy syarri....................... ghooosiqin izaaa waqoba
 (dari dampak negatip malam apabila telah gelap)
 - Wa minsy syarri....................... an naffaatsaati fil uqod
 (dan dari dampak negatip para dukun yang berulah dengan talinya)
- Wa minsy syarri....................... haasidin izaaa hasad
(dan dari dampak negatip penghasut yang melakukan aktifitas penghasutannya)
Ya Allah ! betapa luar biasa Engkau memberitahu kami dengan banyak pengetahuan di ayat ini. Kami harus waspada terhadap semua makhlukmu dan selalu minta perlindungan kepadaMu dari dampak negatip yang muncul akibat ulah mereka.

Pada ayat berikutnya ini engkau meminta kami memperhatikan penjelasanMU, bahwa diantara seluruh makhlukMu, ada 3 (tiga) makhluk yang harus kami waspadai dengan sungguh sungguh. Engkau memerintahkan kami untuk benar benar berlindung kepadaMU dari ketiganya :
1) Malam apabila telah gelap
2) Dukun jika melakukan aktifitasnya
3) Penghasut apabila beraksi dengan hasutannya

Insya Allah dengan kekuatanMU aku akan berusaha, selalu berlindung kepadaMu tiap mau tidur (saat mau istirahat) dan saat bangun dari tidur (saat mulai aktifitas)
Ya Allah ! Engkau lah Tuhannya makhluk, lindungilah kami dari dampak negatif yang muncul dari semua yang Kau ciptakan. Terutama, lindungilah kami dari dampak negatifnya Malam apabila telah Gelap, lindungi kami pula dari dampak negatifnya Dukun-dukun yang melakukan aktifitas mereka dan lindungi kami juga dari dampak negatifnya Penghasut apabila meraka melakukan penghasutan.
Ya Allah ! Subhaanaka, Maa Suci Engkau, Antal 'Aliim, Engkaulah yang Paling Pandai di alam ini.

Terima kasih Ya Allah engkau berikan surat Al Falaq ini pada kami. Engkau telah peringatkan kami akan potensi negatif yang muncul dari keberadaan MAkhluk-makhlukMu disamping sisi positip mereka.
Ya Allah ! Aku sadari mengapa Engkau memintaku :

1) Berlindung kepadaMU dari dampak negatip malam apabila telah gelap.
a. Benar ya Allah, sekuat-kuatnya kami menjaga diri dengan datangnya malam, mata kami tidak akan maksimal melihat walaupun banyak lampu yang menerangi, mata kami terbatas jangkauannya di waktu malam
b. Mata kami juga tidak akan kuat selamanya menahan rasa kantuk. Sehingga walaupun kami siap untuk menjaga diri dan harta kami, tetap saja kami harus istirahat dengan datangnya malam. Kami sadari bahwa datangnya malam akan membawa banyak kemungkinan datangnya berbagai penyakit dan mara bahaya yang lain (pencuri, binatang buas dll). Benar Engkau Ya Allah, setiap datangnya malam kami membutuhkan Engkau untuk melindungi kami.
Ya Allah ! aku sadari mengapa Engkau memintaku :

2) berlindung kepadaMu dari dampak negatif Dukun yang beraksi. Aku paham seorang penyihir yang melakukan aktifitasnya untuk menyihir kami tidak akan kami ketahui siapa penyihir itu dari arah mana mereka melakukan sihir itu. Ya Allah ! terima kasih Engkau beritahukan kami betapa lemahnya kami. Lindungi kami ya Allah dari penyihir-penyihir di sekeliling kami yang akan menyebabkan kami jauh dari MU (baik itu dukun, Televisi, media apapun dll)
Ya Allah ! Aku sadari mengapa Engkau juga memintaku :

3) Berlindung kepadaMU dari dampak negatif penghasut yang beraksi dengan hasutannya (Minsy Syarri Haasidin izaa hasad) sama seperti penyihir, penghasut juga sulit untuk dideteksi peronilnya dan kapan melakukan aktivitasnya.

Terima kasih ya Allah, Engkau memberitahu kami tentang hal yang "super bahaya di sekitar kami". Malam, dukun dan penghasut. Jagalah kami selamanya ya Allah dari dampak negatif yang muncul dari ketiganya. (Ya Allah Engkaulah Tuhannya makhluk, Lindungilah kami dari dampak negatif yang muncul akibat ulah makhlukMu, terutama lindungi kami dari dampak negatif
a) malam apabila telah gelap
b) tukang sihir bila melakukan aktifitasnya
c) penghasut apabila melakukan aksinya

Surat Al FALAQ dan AN NAAS :
1. Surat al Falaq, kita meminta perlindungan kepada 1 (satu) nama/sifat Tuhan (ROBBUL FALAQ) untuk meghadapi 3 (tiga) bahaya kehidupan (Malam, penyihir dan penghasut).
2. Surat An Naas, kita meminta perlindungan kepada 3 (tiga) nama/sifat Tuhan (ROBBUN NAAS, MALIKUN NAAS dan ILAAHUNNAAS) untuk menghadapi 1 (satu) bahaya kehidupan (AL WAS WAAS - AL KHONNAAS)
 apa maknanya? silakan direnungkan dan sampaikan kepada Allah dan mari kita ajak dialog Allah, mengapa Allah menurunkan kepada kita dua surat itu mudah-mudahan masing-masing kita mendapatkan ilham secara pribadi dari Allah unyuk dapat kita diskusikan bersama-sama.

Sumber: Study Tafsir Ustadz Muhammad Sholahuddin

Jumat, 02 Agustus 2013

KAJIAN JODOH ISLAMI

HADIRILAH DENGAN MENGHARAP RIDHA ALLAH KAJIAN JODOH ISLAMI:
"MENGGAPAI JODOH RAHMATAN LIL 'ALAMIN" oleh Ust. Budi Setiawan | Sabtu 3 Agustus 2013, pk.15.00-18.00 | Masjid Taqwa Al Muhajirin, Jl. LAmongan III/6.Perumnas Sampangan, Semarang | GRATIS UNTUK UMUM DAN DISEDIAKAN TAKJIL | Info: 0815 7588 1412