Minggu, 30 Juni 2013

SURAT AL KAUTSAR (bagian ke 1)

================== In naa A'thoinaakal Kautsar
Sungguh Kami telah berikan kepadamu Nikmat yang banyak
================== Fasholli Lirobbika Wan har
Maka, Sholatlah dan berkurbanlah untuk Tuhanmu
================== In na syaa ni aka Huwal Abtar
Sungguh, yang membencimu dialah yang terputus
[QS. Al Kautsar :1-3]

1) Ya Allah ! Engkau mengingatkan hamba dengan pemberianMu yang sudah terlalu banyak Kau berikan kepada hamba. Ya Allah ! (dengan merenungkan awal ayat surat ini, hamba mau sedikit komentar) seingat hamba tidak ada orang tua atau guru atau seorang kakak yang berbicara kepada yang diasuhnya dengan perkataan yang seperti ini, perkataan yang menyuruh orang yang diajak bicara untuk mengingat semua pemberian, kecuali yang berbicara sedang marah. Membuka semua file yang berisi semua yang telah diberikan. Ya Allah! apakah Engkau sedang marah kepada hamba saat Engkau memberikan ayat ini kepada hamba.
2) Allah ! nampaknya hamba merasakan,  Engkau sedang menegur hamba yang saat ini tengah menginginkan sesuatu dengan memaksa dan hamba melupakan semua nikmat yang Engkau berikan yang sekarang di tangan hamba.  Seakan Engkau hendak mengatakan kepada hamba : "kamu memaksa Ku untuk mengabulkan permintaanmu saat ini? seakan kamu tidak pernah Aku beri sebelum ini. Dengan kata lain kamu melupakan semua nikmat yang telah ada di tanganmu dan pikiranmu hanya tertuju pada permintaan yang kau berharap sekali Aku akan mengabulkan? Bagaimana kalau apa yang pernah Aku berikan kepadamu Aku ambil kemudian Aku berikan apa yang kau minta sekarang, mau?" Ya Allah ! tidak... tidak... hamba mohon ampun padaMu,  hamba tidak akan memaksaMu untuk mengabulkan permintaan hamba yang ini. hamba akan berusaha mencapainya dengan berusaha sungguh-sungguh dan tidak akan melupakan nikmat-nikmat yang telah Engkau berikan kepada hamba.
3) Ya Allah ! saat hamba minta ampun, berjanji tidak akan "ngedrel" dengan permintaan yang satu ini dan hamba tetap ingat semua nikmatMu yang hamba simpan sekarang, hamba seperti merasakan Engkau berbicara dengan hamba sekarang : "... Maka, untuk mempertahankan semua nikmat yang telah engkau terima, agar Aku tidak mengambilnya, SHOLATLAH dan POTONGLAH sebagian dari semua nikmat yang telah Aku berikan kepadaMu untuk kau berikan kepada fakir miskin atau yang membutuhkan.......". Ya Allah.... betapa luar biasanya ayat ini. ENgkau mengingatkanku untuk berusaha mendapatkan apa yang hamba inginkan dengan berusaha sungguh sungguh namun tidak melupakan semua nikmat yang telah Engkau anugerahkan sebelum ini. Engkau meminta hamba untuk mempertahan semua pemberianMu sebelum ini dengan  sholat dan memotong sebagian harta yang hamba punya (untuk shodaqoh dll). Terima kasih ya Allah. Insya Allah dengan bantuan kekuatanMu akan hamba laksanakan

(bersambung)

Sumber: Study Tafsir Ustadz Muhammad Sholahuddin

Sabtu, 29 Juni 2013

SURAT AL KAAFIRUUN (bagian ke-4)

7.Ya Allah ! setelah Engkau mengingatkan Pengikut Musa degan Taurat, Pengikut Isa dengan Injil dan mengingatkan kami dengan Al Quran, Engkau menyruh kami untuk : BERLOMBA LOMBA DALAM KEBAIKAN. Ya Allah ! hamba berusaha merenungkan perintah ini ( Engkau juga bersabda yang sama : di surat Al Baqarah ayat 148 : ".....Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya.  Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada  pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya  Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu"...... ). Engkau memerintahkan berlomba dalam kebaikan dalam pergaulan kami bersama Agama lain. Hamba berusaha benar merenung. sebuah "perlombaan" apapun tidak ada orang saling membantu. Masing-masing peserta lomba sibuk dengan prestasi dirinya masing-masing. Nampaknya Engkau ingin mengingatkan Hamba agar hamba membiarkan para pengikut agama lain (Yahudi, Nasrani dan lainnya) untuk memakai kitab-kitab mereka dan Engkau meminta kami untuk memakai Al Quran sebagai sarana hidup kami untuk berlomba dengan mereka. Secara logika tentu kami menang karena Al Quran masih orisinil dan kitab agama lain sudah mengalami perubahan. Hamba tidak perlu membantu mereka dalam menjalankan kitab mereka karena hamba harus serius menjalankan Kitab yang Engkau berikan pada kami. TErima kasih ya Allah mudah-mudahan hamba bisa lebih sadar tentang pentingnya AlQuran dalam kehidupan hamba.
8. Ya Allah ! Sekali lagi masih banyak hal yang hamba harus meminta petunjukmu terutama dalam pergaulan dengan mereka yang non Muslim. Bagaimana Engkau meminta hamba (secara tidak langsung)  membiarkan mereka dengan pola mereka dalam memandang kitab mereka. dan agar hamba berpedoman secara teguh dengan alquranmu.


Sumber: Study Tafsir Ustadz Muhammad Sholahuddin

Jumat, 28 Juni 2013

SURAT AL KAAFIRUUN (bagian ke-3)

5. Lalu di dalam surat al ma'idah ayat 48, Engkau berfirman :
 "Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Qur'an dengan membawa kebenaran, membenarkan  apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu  ujian  terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka  menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka  dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat  di antara kamu,  Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah  menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak  menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat  kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya  kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu,..... (Sekarang, Engkau berpaling kepada kaum Muslimin, bahwa telah ENgkau turunkan Al Quran untuk kami, yang ada aturan sendiri. Engkau menyuruh kami untuk tetap menjunjung tinggi kebenaran yang ada dalam Al Quran)

6. Ya Allah !dari sebagian ayat di atas, firman MU : (".....Untuk tiap-tiap umat  di antara kamu,  Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah  menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak  menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu...... ) hamba merasa betapa besar penghargaanMu kepada pilihan yang dipilih oleh makhlukMu. Engkau begitu menghargai perbedaan manusia yang ada di dunia dalam memilih pilihan agama mereka masing-masing. Ya Allah ! bantu aku untuk mempunyai jiwa menghargai pilihan orang lain. Ya Allah ! Aku faham bahwa ternyata Engkau begitu sabar, tidak mengazab dengan segera manusia yang memilih jalan salah setelah Engkau berikan jalan yang terbaik namun ada yang tidak mau memilih jalan terbaik itu. Ya Allah ! bantu aku untuk tidak segera menghakimi seseorang yang salah, namun beri  hamba jiwa yang lapang agar mampu sabar menanti waktu seseorang bisa sadar terhadap kesalahan pilihannya dan beri hamba ilham untuk bisa mengajak orang lain ke jalanMu yang lurus.

7.Ya Allah ! setelah Engkau mengingatkan Pengikut Musa dengan Taurat, Pengikut Isa dengan Injil dan mengingatkan kami dengan Al Quran, Engkau menyuruh kami untuk : BERLOMBA LOMBA DALAM KEBAIKAN.........

(bersambung.........)

Sumber: Study Tafsir Ustadz Muhammad Sholahuddin

Kamis, 27 Juni 2013

SURAT AL KAAFIRUUN (bagian ke-2)

1.  Allah ! dalam surat al ma'idah (5) ayat 44, Engkau berfirman :
"Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. Barang siapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir"...... (di ayat ini, hamba merasakan Engkau meminta hamba menyaksikan Engkau sedang memberitahu Pengikut Taurati. bahwa di dalam Taurat itu ada HUDAN (petunjuk) dan NUR (cahaya). Engkau meminta Pengikut Taurat itu untuk memegang teguh Taurat ini agar tidak menjadi ORANG KAFIR)
2. dan di dalam surat al ma'idah ayat 45, Engkau berfirman :
"Dan kami telah tetapkan terhadap mereka di dalamnya (At Taurat) bahwasanya jiwa (dibalas) dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka-luka (pun) ada kisasnya. Barang siapa yang melepaskan (hak kisas) nya, maka melepaskan hak itu (menjadi) penebus dosa baginya. Barang siapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang dholim........... ( di ayat ini, hamba juga menyaksikan Engkau sedang memberitahu Pengikut Taurati. untuk memegang teguh Taurat ini agar tidak menjadi ORANG DHOLIM)
3. kemudian di dalam surat al ma'idah ayat 46, Engkau berfirman :
"Dan Kami iringkan jejak mereka dengan Isa putra Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa".......  ( di ayat ini, hamba juga menyaksikan Engkau sedang memberitahu Pengikut Injil bahwa di dalam Injil itu ada HUDAN (petunjuk) dan NUR (cahaya))
4. Lalu di dalam surat al ma'idah ayat 47, Engkau berfirman :
"Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah di dalamnya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik. ...... (di ayat ini, hamba juga menyaksikan Engkau sedang memberitahu Pengikut Injil. untuk memegang teguh Injil ini agar tidak menjadi ORANG FASIQ)

(bersambung........................................ )

Sumber: Study Tafsir Ustadz Muhammad Sholahuddin

Rabu, 26 Juni 2013

SURAT AL KAAFIRUUN (bagian ke-1)

1   Qul Yaa Ayyuhal Kaafiruun
Katakanlah, hai Orang-orang kafir
2  Laa A'budu Maa ta'buduuna
3 Wa laa Anntum Aabiduuna Maa A'bud
Aku tidak akan menyembah apa yang kamu semua sembah
dan kamupun tidak akan menjadi penyembah apa yang aku sembah
4 Wa laa ana Aabidum Maa Abadtum
5 Wa laa Anntum Aabiduuna Maa A'bud..
dan akupun tidak akan menjadi penyembah apa yang kamu sembah
dan kamupun tidak akan  menjadi penyembah apa yang aku sembah.
6   Lakum diinukum Wa liyadiiin
Bagimu Agamamu dan bagiku agamaku

[QS.Al Kafirun: 1-6]

1)  Ya Allah ! ayat ini merupakan kalimat yang Engkau susun untuk hamba ucapkan. Nampaknya hamba harus belajar lebih banyak untuk menghayati kalimat demi kalimat. Hamba belum tahu sampai kapan  hamba berani mengatakan kalimat-kalimat yang kau ajarkan ini kepada orang-orang yang punya sembahan sendiri.
2)  Ya Allah ! hamba sering melihat di sekeliling hamba, ada beberapa orang muslim yang tidak berprinsip sebagaimana kalimat-kalimat yang Engkau ajarkan di surat ini, bahkan ada yang tidak tepat memakai prinsip ayat ini dalam kehidupan mereka, seperti ada seorang wanita muslim berani menikah dengan pria non muslim (walaupun Engkau jelas melarang di surat 2 ayat 221) dengan mengatakan yang penting memegang prinsip "lakum diinukum waliyadiin". Ada juga yang dengan alasan persahabatan mereka saling membantu menyiapkan sarana dan prasarana ibadah agama lain. Ada juga yang demi toleransi beragama (antara orang yang berbeda agama) saling mengucapkan selamat saat merayakan hari raya. Dua hal yang akhir ini sungguh membuat kami masuk dalam sebuah dilema antara melakukan pendekatan agar ayat-ayatMu sampai pada mereka dan antara memegang prinsip berdasarkan "pemahaman"  para guru kami.   Ya Allah bantu hamba dan kaum muslimin dimana saja berada untuk bisa  membedakan mana yang boleh kami kerjakan dan mana yang tidak boleh kami kerjakan.
3) Ya Allah ! dalam berhubungan dengan orang-orang non muslim terutama para AHLI KITAB, hamba jadi teringat dengan ayat-ayatMu di surat Al Ma'idah (5) ayat 44 s/d 48

(bersambung.................................)

Sumber: Study Tafsir Ustadz Muhammad Sholahuddin

Selasa, 25 Juni 2013

SURAT AN NASHR (Bagian ke 10/Akhir)

KESIMPULAN :
1) Ya Allah ! apa yang didambakan oleh RasulMu di awal dakwah beliau, ingin agar manusia berbondong-bondong masuk agama Allah, terwujud saat Fathu Makkah (surat An Nashr), lalu Engkau perintahkan kepada beliau untuk banyak bertasbih memujiMu dan banyak meminta ampunan padaMu
2) di surat Al Fath Engkau memberitahukan kepada hamba bahwa bersamaan dengan cita-cita RasulMu tercapai, beliau sekaligus memperoleh Ampunan dariMU, memperoleh kesempurnaan nikmat_MU, Memperoleh bimbingan dariMu ke jalan yang lurus dan memperoleh pertolonganMu yang makasimal.
3) Ya Allah hamba ingin di saat tercapai cita-cita hamba nanti, hamba juga memperoleh apa yang Engkau berikan kepada RasulMu itu, tentunya dengan kadar hamba yang hanya manusia awam.
4) Mengapa hamba ingin memperoleh hal tersebut, karena hamba melihat janjiMu di surat Al Fath itu juga, yaitu : ketenangan hati, tambahan keimanan, bantuan dari tentaraMU dan memeperoleh surgaMU.
5) Ya Allah ! untuk memperoleh itu semua, hamba sadar, hamba harus memenuhi perintahMu sebagaimana yang Engkau firmankan di awal surat Al Fath itu juga, yaitu : Beriman kepada Engkau dan RasulMu, menguatkan keimanan itu (dengan belajar alquran dan hadis lebih serius), menyebarkannya dan selalu bertasbih memujiMU. Bantu hamba ya Allah !
6) Ya Allah ! di awal surat al fath itu juga Engkau mengingatkan hamba tentang orang yang menghabiskan hidupnya untuk "sibuk kerja" dan "sibuk dengan urusan rumah tangga" sehingga melalaikan Engkau (jika diminta menyempatkan waktu untuk pendekatan diri kepada Allah, ia mengatakan terlalu sibuk padahal kalau diberi undangan pernikahan atau acara lain bisa menyempatkannya).  Allah! sadarkan aku agar aku tidak termasuk orang yang seperti ini
(SELESAI PEMBAHASAN SURAT AN NASHR)

Sumber: Study Tafsir Ustadz Muhammad  Sholahuddin

Senin, 24 Juni 2013

SURAT ANNASHR (bagian ke- 9)

9. supaya kamu sekalian beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, menguatkan (agama)Nya, membesarkan-Nya. dan bertasbih kepada-Nya di waktu pagi dan petang.
10. bahwasanya orang-orang yang berjanji setia kepada kamu Sesungguhnya mereka berjanji setia kepada Allah. tangan Allah di atas tangan mereka, Maka Barangsiapa yang melanggar janjinya niscaya akibat ia melanggar janji itu akan menimpa dirinya sendiri dan Barangsiapa menepati janjinya kepada Allah Maka Allah akan memberinya pahala yang besar.
11. orang-orang Badwi yang tertinggal (tidak turut ke Hudaibiyah) akan mengatakan: "Harta dan keluarga Kami telah merintangi Kami, Maka mohonkanlah ampunan untuk kami"; mereka mengucapkan dengan lidahnya apa yang tidak ada dalam hatinya. Katakanlah : "Maka siapakah (gerangan) yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah jika Dia menghendaki kemudharatan bagimu atau jika Dia menghendaki manfaat bagimu. sebenarnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
12. tetapi kamu menyangka bahwa Rasul dan orang-orang mukmin tidak sekali-kali akan kembali kepada keluarga mereka selama-lamanya dan syaitan telah menjadikan kamu memandang baik dalam hatimu persangkaan itu, dan kamu telah menyangka dengan sangkaan yang buruk dan kamu menjadi kaum yang binasa.
13. dan Barangsiapa yang tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya Maka Sesungguhnya Kami menyediakan untuk orang-orang yang kafir neraka yang bernyala-nyala.
14. dan hanya kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi. Dia memberikan ampun kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan mengazab siapa yang dikehendaki-Nya. dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
15. orang-orang Badwi yang tertinggal itu akan berkata apabila kamu berangkat untuk mengambil barang rampasan[1398]: "Biarkanlah Kami, niscaya Kami mengikuti kamu"; mereka hendak merobah janji Allah. Katakanlah: "Kamu sekali-kali tidak (boleh) mengikuti kami; demikian Allah telah menetapkan sebelumnya"; mereka akan mengatakan: "Sebenarnya kamu dengki kepada kami". bahkan mereka tidak mengerti melainkan sedikit sekali.
[QS. Al Fath 9-15]

Ya Allah ! di akhir pembahasan masalah ini, hamba tertarik sekali dengan pemberitahuanMu di ayat 11 surat Al Fath ini. Engkau memberitahu hamba bahwa untuk melaksanakan apa yang Engkau pesankan di ayat 9 : "supaya kamu sekalian beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, menguatkannya, membesarkannya. Dan bertasbih kepada-Nya di waktu pagi dan petang".
ternyata hamba harus memberikan waktu khusus untuk melaksanakan hal tersebut. Sebab ternyata pada ayat 11 surat Al Fath ini Engkau menyebutkan ada orang yang ketika diajak untuk hal-hal yang mengarah peningkatan keimanan, orang tersebut berkilah : MAAF YA! HARTA KAMI (PEKERJAAN KAMI) dan KELUARGA KAMI, harus kami urusi. Pagi persiapan kerja, siang sibuk dengan kerja, sore telah sibuk pula dengan keluarga. (nauzubillah min zaalik= kami berlindung kepada Allah dari hal tersebut)
Namun ternyata, di ayat 15, Engkau buka kedok orang-orang yang sok sibuk, dimana Engkau buka hati orang-orang yang super sibuk itu yang tidak sempat belajar untuk meningkatkan keimanan. Engkau mengatakan, sampaikan kepada mereka undangan yang di undangan itu mereka akan memperoleh makan, uang dll, pasti mereka akan melepaskan pekerjaannya tersebut untuk memenuhi undangan ini.
Ya Allah jauhkanlah hamba dari kesibukan yang menyita waktu hamba untuk ibadah.
(bersambung............................................ )

Sumber: Study Tafsir Ustadz Muhammad  Sholahuddin

Minggu, 23 Juni 2013

SURAT ANNASHR (bagian ke- 8)

Ya Allah ! setelah banyak hal Engkau sampaikan kepada hamba demi kebahagiaan kehidupan hamba terutama di hari tua dan setelah kematian hamba, yaitu : 1) hamba bisa memperoleh ketenangan batin 2) hamba bisa selalu memperoleh tambahan keimanan 3) hamba selalu Kau bantu melalui tentara tentaraMu 4) hamba dapat mencapai surgaMu SEBAGAIMANA TERCANTUM DALAM SURAT AL FATH AYAT 4 dan 5 hamba sadar untuk memperoleh semua itu hamba harus : 1) berusaha memperoleh ampunanMU 2) berusaha memperoleh kesempurnaan nikmat 3) berusaha untuk mendapatkan bimbingan ke arah shirotol mustaqim 4) berusaha mendapatkan pertolonganMu SEBAGAIMANA DI SURAT AL FATH AYAT 2 dan 3. ternyata untuk sampai ke sana, di ayat berikutnya yaitu pada ayat 9, Engkau memberikan tips apa yang harus hamba lakukan di dunia ini : "supaya kamu sekalian beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, menguatkannya, membesarkannya. Dan bertasbih kepada-Nya di waktu pagi dan petang". Terima kasih ya Allah. Hamba akan berusaha melaksanakannya. 1) Hamba akan jaga Iman hamba kepadaMu dan kepada RasulMu 2) Hamba akan perkuat iman ini dengan selalu belajar alquran dan hadis-hadis NabiMu 3) Hamba akan berusaha mensyiarkan keduanya kepada lingkungan hamba 4) Disamping itu hamba juga akan berusaha selalu berzikir di semua waktu hamba .................... Berikan kekuatan kepada hamba agar mampu melaksanakannya. Amin ............ ( Bersambung............................................................................)

Sumber: Study Tafsir Ustadz Muhammad Sholahuddin



Sabtu, 22 Juni 2013

SURAT AN NASHR (bagian ke-7)

Ya Allah. untuk meraih 4 (empat) hal yaitu :
 - Ampunan
 - kesempurnaan nikmat
 - bimbingan ke jalan yg lurus
 - selalu memperoleh pertolonganMu
hamba sudah berusaha memahami bagaimana cara memperoleh ampunan, dan
berusaha untuk ridho dengan semua ketentuanMU, apakah itu yang menimpa hamba baik atau buruk.
hamba sudah berusaha selalu memahami alquran dan hadis nabiMu, karena hamba ingin selalu mendapatkan bimbinganMu ke jalan yang lurus.
Ya Allah ! sebagaimana yang Engkau sampaikan di awal surat Al Fath (48), bahwa kemenangan/perolehan cita-cita harus dibarengi dengan, perolehan Ampunan, perolehan kesempurnaan nikmat, perolehan bimbingan ke jalan lurus dan yang akhir selalu memperoleh pertolonganMu. Yang akhir ini yaitu memperoleh pertolonganMU, hamba mendapatkan satu ayat yang hamba rasa berkaitan dengan hal ini. Yakni surat Muhammad (47) ayat 7 :
"Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu.." Ya Allah ! nampak sekali di ayat ini persyaratan untuk memperoleh pertolonganMu, hamba harus membantu tegaknya agamaMu. Saat hamba semakin membantu agamaMu maka hamba akan semakin mendapatkan pertolonganMu. Hamba mau ya Allah, hamba mau selalu mendapatkan pertolongaMu. Maka hamba berjanji akan selalu membantu tegaknya syiar agamaMu.
Ya Allah ! bantu kami agar bisa lebih sempurna memperoleh empat hal di atas agar hamba dapat :
a) memperoleh ketenangan batin
b) memperoleh tambahan keimanan
c) memperoleh banyak bantuan dari tentara-tentara Mu di langit dan di Bumi
d) kelak juga memperoleh SURGA-MU
(sebagaimana yang Kau sampaikan di surat al fath (48) ayat 4 dan 5)
Ya Allah terima kasih sekali lagi atas semua pemberritahuan ini. Mudah-mudahan hamba bisa meniti ke arah yang hamba tuju. Bukan hanya dunia hamba yang hamba rasakan hasanah namun hamba juga mendapatkan hasanah di akherat dan Engkau jauhkan dari api neraka.
(bersambung........................)

Sumber: Study Tafsir Ustadz Muhammad  Sholahuddin 

SURAT AN NASHR (bagian ke-6)

Ya Allah. untuk meraih 4 (empat) hal yaitu :
 - Ampunan
 - kesempurnaan nikmat
 - bimbingan ke jalan yg lurus
- selalu memperoleh pertolonganMu
hamba sudah berusaha memahami bagaimana cara memperoleh ampunan dan berusaha untuk ridho dengan semua ketentuanMU, apakah itu yang menimpa hamba baik atau buruk.
a) selanjutnya hamba ingin selalu mendapatkan bimbinganMu ke jalan yang lurus. Ya Allah ! di awal surat Yasin (36), Engkau memberikan isyarat kepada hamba bahwa :
1. Ada Al Quran yang penuh Hikmah, dan
2. Ada pribadi mulia, yaitu Muhammad saw, yang menjadi Rasul-Mu
Kemudian Engkau arahkan hamba untuk memahami bahwa apa yang ada pada keduanya (Al Quran dan pribadi Rasul) semua berada di shirotol mustaqim. Allah ! berarti kalau hamba mengucapkan kepadaMU Ihdinash Shirotol MUstaqim kemudian hamba hanya diam saja tidak mau menelaah Al Quran dan Hadis, darimana hamba bisa mendapatkan shirotol mustaqim?
b) Ya Allah ampuni masa lalu hamba, hamba terlalu terlena dengan dunia ini sehingga belum banyak isi alquran dan alhadis yang hamba fahami. Sehingga dengan kata lain, ucapan hamba minta ihdinash shirotol mustaqim belum maksimal mendapatkan hasilnya karena Alquran dan Al Hadis yang menjadi sumber Shirotol Mustaqim tidak hamba pahami.
c) Untuk itu ya Allah bantulah hamba, berikanlah kekuatan ke hati hamba agar mau menelaah alquran dan alhadis setiap harinya, sehingga tiada hari tanpa Memahamai Al Quran dan Al Hadis sebagaimana tiada hari tanpa Ihdinash shirotol Mustaqiem.
(bersambung......................................................)
Sumber: Study Tafsir Ustadz Muhammad  Sholahuddin 

Jumat, 21 Juni 2013

SURAT AN NASHR (bagian ke 5)

Ya Allah. untuk meraih 4 (empat) hal yaitu :
- Ampunan
- kesempurnaan nikmat
- bimbingan ke jalan yg lurus
- selalu memperoleh pertolonganMu
hamba sudah berusaha memahami bagaimana cara memperoleh ampunan dari beberapa ayatMu yang hamba baca, bantu hamba ya Allah untuk mendapatkan cara memperoleh ampunanMu yang lebih dari itu.
a. Ya Allah ! adapun cara memperoleh kesempurnaan nikmat, dalam kamus bahasa Arab, hamba dapatkan NIKMAT berarti KEBAHAGIAAN atau KESENANGAN. Ya Allah ! apakah ukuran nikmat itu kekayaan atau harta benda yang berlimpah ?, padahal :
1) ada orang yang gajinya 1 juta, namun kebutuhan hidupnya hanya 800 ribu
2) ada orang yang gajinya 4 juta, namun kebutuhan hidupnya 5 juta
3) ada orang yang gajinya 15 juta, ia terbiasa hidup senang. Suatu ketika ia terjebak di suatu daerah pedesaan yang tidak ada cara lain ia harus menginap di desa itu. Padahal desa itu serba kekurangan dalam banyak hal. Ia mengeluhkan hal itu dan ia ingin segera kembali ke rumahnya. (hamba jadi teringat surat 89 ayat 15 dan 16 : "Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, maka dia berkata: "Tuhanku telah memuliakanku". Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rezekinya maka dia berkata: "Tuhanku menghinakanku".)

b. Ya Allah ! hamba teringat, ada dialog antara seorang guru sufi dan muridnya dalam buku AL LUMA' karangan ulama sufi tersohor di Bagdad :
Guru Sufi : Di sunia ini kau harus mendalami ILMUL YAQIN
Murid : Apa itu ilmul yaqin ya syeikh ?
Guru Sufi : Al Quran dan Al Hadis
Murid : Lalu kalau terus mendalami Ilmul Yaqin ?
Guru Sufi : Kau akan sampai pada AINUL YAQIN
Murid : Apa itu Ainul Yaqin ya syeikh
Guru Sufi : kamu akan melihat kesuaian antara kehidupan yang kamu hadapi dengan Alquran & hadis
Murid : Lalu kalau terus mendalami Ilmul Yaqin?
Guru Sufi : Kau akan sampai pada HAQQUL YAQIN
Murid : Bagaimana cara saya tahu bahwa saya sudah sampai pada Haqqul Yaqiin?
Guru Sufi : KETIKA KAMU RIDHO DENGAN KETENTUAN ALLAH YANG BAIK DAN KAMU JUGA RIDHO DENGAN KETENTUAN ALLAH YANG BURUK YANG MENGENAIMU.
c. Ya Allah !  kalau nikmat yang paling tinggi adalah nikmat IMAN dan ISLAM, maka tentunya tiap kami harus memahami sungguh-sungguh Rukun Iman yang ke 6 : KAMU PERCAYA KEPADA KETENTUAN ALLAH (QODHO dan QODAR) yang baik dan buruk.
d. Ya Allah dari dua poin di atas "b" dan "c", hamba tidak mungkin mengatakan bahwa kesempurnaan nikmat itu karena kesempurnaan jasmani, atau berlimpahnya kekayaan atau pula banyaknya ilmu atau tingginya jabatan ataupun semuanya itu dipunyai secara lengkap oleh seseorang, karena semua akan sirna pada masa tertentu. Namun mempunyai perasaan ridho terhadap semua ketentuan-Mu ya Allah, baik yang baik maupun yang buruk, benar-benar merupakan kesempurnaan nikmat yang nyata
(bersambung........................)
Sumber: Study Tafsir Ustadz Muhammad  Sholahuddin 

Kamis, 20 Juni 2013

Surat Albaqarah (QS. 2) ayat 26, 27, 28 dan 29 (SELESAI)

Surat Albaqarah (QS. 2) ayat 26, 27, 28 dan 29 (SELESAI)

26. Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, Maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan: "Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?." dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik,
27. (yaitu) orang-orang yang melanggar Perjanjian Allah sesudah Perjanjian itu teguh, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah (kepada mereka) untuk menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi. mereka Itulah orang-orang yang rugi.
28. mengapa kamu kafir kepada Allah, Padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan?
29. Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu.

Hamba : Ya Allah ! pada ayat awal (1 s/d 5) Engkau menjelaskan tentang orang-orang yang bertaqwa yang menjadikan alquran sebagai inspirator hidup mereka. Mereka tidak ragu terhadap semua isi alquran itu, maka mereka selalu meluangkan waktu untuk mempelajarinya dan selalu terdorong keinginan mereka untuk mengetahui pesan-pesan Engkau yang ada di dalamnya yang Engkau sajikan memang untuk mereka. Mereka inilah orang-orang yang beruntung

Allah : Ya, memang begitu.

Hamba : Pada ayat 6 dan 7, Engkau menjelaskan tentang orang yang kafir terhadap alquran itu, mereka benar-benar acuh terhadap alquran itu.

Hamba : Pada ayat 8 s/d 27, Engkau menjelaskan tentang orang-orang yang sudah mengikat janji dengan Engkau. Mereka menyatakan keislaman mereka dengan mengakui Engkau sebagai Tuhan mereka dan Muhammad sebagai Rasul Engkau, namun kemudian mereka memutuskan hubungan itu dengan tidak berusaha menyambung hubungan denganMu melalui upaya memahami isi kitab yang telah kau berikan kepada mereka yaitu alquran. Dengan mereka tidak mempelajari Alquran otomatis mereka menghentikan jalur informasi terpenting dari Eggkau.

Ya Allah ! hamba merasakan dengan meresapi makna ayat-ayat-Mu di ayat 26 dan 27, Engkau menggolongkan kelompok "kafir"(yang acuh dengan alquran) dan kelompok "fasiq" (yang tahu alquran itu hebat namun mereka tidak mau mempelajarinya ) ke dalam kelompok orang-orang yang merugi dalam hidup mereka.

Allah : bertaqwalah kepada-Ku niscaya Aku akan mengajariMu lebih banyak lagi ( S.2 : 282 bagian akhir dan S. 96 : 4 & 5 )

Hamba : Ya Allah ! betapa luar biasanya Engkau,....

Allah : kau lupa Aku Tuhan ?

Hamba : Maafkan hamba, Engkau begitu luar biasa walaupun banyak orang-orang muslim yang acuh tah acuh terhadap Al quran-Mu namun Engkau masih berkenan menyadarkan mereka. Engkau mengajak mereka untuk merenungkan bahwa Engkau yang memberikan Alquran ini adalah Tuhan yang :

"Menciptakan segala sesuatu di dunia ini untuk manusia
Bahkan menciptakan lapisan perlindungan di langit bumi (atmosfir) hingga 7 (tujuh) lapis agar manusia terhindar radiasi kosmis

Mempunyai kepandaian yang luar biasa ( عــــلـــيـم )

Berikut Ini gumaman hamba sendiri ya Allah:

("Kenapa ya masih banyak yang nggak percaya dengan Kitab Allah yang penuh petunjuk hidup ini?" )

SELESAI


Sumber: Ust. Shalahudin

SURAT AN NASHR (bagian ke 4)

Ya Allah. untuk meraih 4 (empat) hal pertama :
- Ampunan
- kesempurnaan nikmat
- bimbingan ke jalan yg lurus
- selalu memperoleh pertolonganMu
hamba akan berusaha melihat satu demi satu, mudah-mudahan hamba mampu meraih semuanya.
Ya Allah untuk memperoleh ampunanMU, ternyata Engkau telah banyak terangkan di ayat-ayatMu di alquran ini, hamba merasakan :

a) untuk meraih ampunanMu, kami butuh merasakan bahwa Engkau Maha Pengampun dan kami harus ihlas dengan kesadaran diri meminta ampun kepada MU, sebagaimana engkau firmankan :
surat an nisa'(4) ayat 64 : ........Sesungguhnya jika mereka ketika menganiaya dirinya datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah, dan Rasul pun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang.
surat ali imran (3) ayat 135 & 136 : "Dan orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampunterhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu,sedang mereka mengetahui"
"Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka........."
surat Az zumar (39) ayat 53 :" Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas (isrof=boros) terhadap diri mereka sendiri (mendlolimi diri sendiri/berbuat dosa), janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang".

b) Ya Allah hamba merasakan di ayat lain bahwa engkau akan memberi ampunan kepada kami tanpa kami harus meminta, sebagaimana firmanMu :
surat an nisa' (4) ayat 31 : " Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia".

c) Ya Allah hamba juga merasakan di ayat lain bahwa engkau akan memberi ampunan kepada kami tanpa kami harus meminta, sebagaimana firmanMu :
surat Hud (11) ayat 114 : "Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang = subuh sampai maghrib) dan pada bahagian permulaan daripada malam (isya). Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu (sholat yang dilakukan dari subuh sampai isya') menghapuskan perbuatan-perbuatan yang buruk (dosa-dosa). Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat
YA ALLAH BETAPA RUGINYA HAMBA JIKA ENGKAU TELAH MEMBUKA PINTU TAUBATMU/ AMPUNANMU KEPADA 
KAMI TERNYATA SAAT INI KAMI BELUM MAU MENYADARINYA.
YA Allah betapa mudahnya kami mendapatkan ampunan dosa-dosa kami, sadarkan kami bahwa Engkau AL GHOFUUR dan AL GHOFFAAAR. hamba sadar dan hamba yaqin dengan ayat-ayatMu, bahwa sebenarnya tidak ada orang yang wafat membawa dosa kecuali ia tidak mau meminta ampun kepadaMU. Allah tambahi kesadaran kami
(bersambung..................................)
Sumber: Study Tafsir Ustadz Muhammad  Sholahuddin 

Rabu, 19 Juni 2013

Surat Albaqarah (2) ayat 26 & 27

Surat Albaqarah (2) ayat 26 & 27

26. Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, Maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan: "Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?." dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik,
27. (yaitu) orang-orang yang melanggar Perjanjian Allah sesudah Perjanjian itu teguh, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah (kepada mereka) untuk menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi. mereka Itulah orang-orang yang rugi.

Hamba : Ya Allah ! di ayat 26 ini Engkau menjelaskan tentang sebutan untuk orang yang mengakui alquran sebagai pedoman hidup namun tidak mau mempelajarinya, Engkau menyebut mereka dengan sebutan GOLONGAN ORANG-ORANG FASIQ

Allah : begitulah sebutan yang tepat untuk mereka

Hamba : Inilah ya Allah! yang kamba sebutkan di awal ketika hamba melihat ayat 8 dan 9. Hamba menyebutkan mereka bukan orang-orang munafiq karena Engkau di ayat 26 ini menyebutkan mereka orang-orang fasiq

Allah : Aku sebut mereka orang-orang fasiq (faasiquun), dan aku jelaskan di ayat berikutnya, bahwa orang-orang fasiq adalah

- mereka yang memutuskan hubungan dengan-KU setelah mereka membuat perjanjian dengan-KU.
- Ciri-ciri mereka, selalu memutuskan hubungan yang Aku perintahkan untuk selalu menyambungnya serta,
- mereka selalu melakukan kerusakan tanpa mereka sadari (dengan memakai prinsip hidup yang bukan dari-KU).

Hamba : Ya Allah secara jelas Engkau menyebutkan orang fasiq ini, memutus hubungan denganMU setelah mereka membuat perjanjian denganMU.
Sebagaimana hamba sebutkan di awal bahwa orang fasiq ini adalah orang muslim yang sudah menjalin hubungan denganMu yaitu meyakini syahadat yang mereka ucapkan. Bahwa :
"sungguh tidak ada Tuhan kecuali Engkau dan
Muhammad saw adalah Rasul Engkau".
Sayangnya setelah itu mereka tidak mau menyambung hubungan denganMU, dengan mengacuhkan Alquran dan Al Hadis. Padahal seharusnya mereka sadar bahwa

- alquran adalah satu-satunya sarana untuk menyambung hubungan denganMu dan,
- Al Hadis adalah satu-satunya sarana untuk berhubungan dengan Rasul-Mu Muhammad

Anehnya mereka tidak mau membaca keduanya

Allah : Begitulah yang terjadi dari semenjak zaman Adam sampai Isa, setiap kali wahyu turun, sepeninggal Nabi mereka, selalu mereka mengacuhkan wahyu-KU bahkan berani merubah wahyu itu

Allah : Pada masa Alquran turun, aku jamin dengan ayatku di surat al hijr (s.15) ayat 9 bahwa Aku yang akan menjaga kemurnia Alquran itu.

Allah : Namun sifat dasar manusia kembali muncul, wahyu itu tetap ada namun mereka eggan membacanya dan memahaminya.

Allah : Orang Fasiq inilah masuk dalam kelompok orang-orang yang merugi dalam hidupnya

Hamba : Ya Allah ! bantu kami agar kami terhindar dari sifat-sifat yang mereka miliki

(bersambung................................. )

Sumber: Ust. Shalahudin

SURAT AN NASHR (Bagian ke -3)

Ya Allah saat hamba merenungkan surat al Fath (48) ayat 2 dan 3, yang mengandung ajakan Engkau agar ketika hamba meraih cita-cita, hamba harus juga meraih :
a) AmpunanMU
b) Kesempunaan NikmatMu
c) BimbinganMu ke jalan yang lurus
d) PertolongaMu
Muncul pertanyaan dalam diri hamba :
a) bagaimana cara meraih 4 hal tersebut ?
b) Apa hasil yang hamba dapat jika hamba mendapatkan 4 hal di atas?
Ternyata di ayat berikutnya Engkau memberitahuku apa manfaat yang hamba dapatkan jika hamba dapat meraih 4 hal di atas, yaitu di ayat 4 dan 5 :
a) Hamba akan memperoleh ketenangan batin
b) Hamba akan memperoleh tambahan keimanan
c) Hamba juga akan memperoleh banyak bantuan dari tentara-tentara Mu di langit dan di Bumi
d) Hamba kelak juga akan memperoleh SURGA-MU
terima kasih ya Allah,betapa gembiranya hati kami jika Engkau berkenan membimbing ke arah 4 hal pertama agar kami dapat meraih 4 hal yang kedua
( bersambung.........................................)
Sumber: Study Tafsir Ustadz Muhammad  Sholahuddin 

Selasa, 18 Juni 2013

Surat Al Baqarah (2) ayat ; 23- 25

Surat Al Baqarah (2) ayat ; 23- 25

23. dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Quran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.
24. Maka jika kamu tidak dapat membuat(nya) - dan pasti kamu tidak akan dapat membuat(nya), peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir.
25. dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan : "Inilah yang pernah diberikan kepada Kami dahulu." mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya.

Hamba : Ya Allah ! ayat 23, benar-benar menunjukkan Engkau satu-satunya yang patut diteladani.

Allah : Rasul-Ku, ia tauladanmu juga

Hamba : Engkau Maha Benar Ya Allah !

Setelah Engkau memaparkan semua, Engkau betul-betul moderat dengan mempersilakan manusia siapapun, jika sudah tidak percaya dengan Alquran yang dibuat oleh pencipta alam ini, untuk membuat prinsip-prinsip hidup semisal alquran, bahkan Engkau persilakan mereka untuk membuat sebuah kepanitiaan untuk itu. Dengan syarat prinsip hidup yang dibuat itu tidak boleh mengutip alquran sedikitpun.

Sebuah tantangan luar biasa. Apalagi Engkau menjamin bahwa mereka tak akan bisa membuatnya.

Ya Allah ! bantu kami kaum muslimin agar jangan masuk dalam kelompok ini (menjadi muslim, mengakui kekuatan-Mu dan mengakui kehebatan alquran-Mu namun tidak mau mempelajarinya, malahan prinsip-prinsip hidup yang dibuat oleh manusia sesamanya mereka puja)

Hamba : Ya Allah nikmat sekali merasakan ayat 25 yang berbicara tentang kehidupan surga. Bantu kami ya Allah, kaum muslimin semua untuk merasakan surgaMU.

(bersambung.......)

Sumber: Ust. Shalahudin

SURAT AN NASHR (bagian 2)

a. Ya Allah ! telah kubaca awal surat Al FATH (S.48). ayat-ayatnya berkaitan erat dengan Surat An Nashr (S.110).
INNAA FATAHNAA LAKA FATHAM MUBIINAA
.................................. Sungguh kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata
LIYAGH FIRO LAKALLAAAHU MAA TAQODDAMA MIN ZAMBIKA WA MAA TA AKH KHORO
.................................. supaya Allah memberikan Ampunan kepadamu terhadap dosamu
.................................. yang telalu dan yang akan datang
WA YUTIMMA NI'MATAHUU ALAIKA
.................................. dan supaya Allah menyempurnakan nikmatNYa atasmu
WAYAHDIYAKA SHIROOTOM MUSTAQIIMAA
.................................. dan supaya Allah membimbingmu ke jalan yang lurus
WAYANSUROKALLAAHU NASHRON AZIIZAA
.................................. dan supaya Allah menolongmu dengan pertolongan yang kuat
b. Ya Allah ! ketika Engkau mengingatkan RasulMu bahwa Engkau telah memberikan kemenangan yang nyata dengan dikuasainya kota Makkah. Engkau sekaligus memberitahu RasulMu bahwa cita-cita beliau telah tercapai. Kemudian Engkau juga mengingatkan bahwa TERCAPAINYA CITA-CITA RASULMU MENJADI SEMPURNA dan MENJADI HAKIKINYA SEBUAH CITA-CITA TERCAPAI karena saat cita-cita itu tercapai saat itu pula beliau mampu meraih :
1) Ampunan dariMU (baik dosa di masa lalu maupun dosa yang akan datang)
2) Engkau menyempurnakan NikmatMu kepada beliau
3) Engkau tetap menunjuki beliau ke jalan yang lurus
4) Engkau selalu memberikan pertolongan kepada beliau sampai akhir hayat beliau.

c. Ya Allah ! ayat ini menggugahku agar aku introspeksi diri, sebuah cita-cita bisa saja diraih oleh orang yang bersungguh-sungguh dalam meraih cita-citanya, namun di ayat ini Engkau mengingatkanku tidak ada gunanya sebuah cita-cita diupayakan untuk diraih dan kemudian sanggup diraih kalau saat cita-cita itu diraih :
- Ampunanmu tidak didapat
- Kesempurnaan nikmat tidak kau berikan
- Engkau tidak membimbing ke jalan yang lurus
- dan Engkau tidak memberikan pertolongan
APA GUNANYA SEBUAH CITA-CITA TERCAPAI di hari tua, jika 4 (empat) hal di atas tidak di dapat. Allah bantu aku untuk meraih cita-cita dan sekaligus tetap mendapatkan 4 (empat) hal di atas itu
(bersambung.....Apa manfaat 4 hal diatas jika didapatkan dan bagaimana meraih 4 hal tersebut di atas)

Sumber: Study Tafsir Ustadz Muhammad  Sholahuddin 

Senin, 17 Juni 2013

Surat Al Baqarah (2) ayat 21 & 22

Surat Al Baqarah (2) ayat 21 & 22

21. Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa,
22. Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu Mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, Padahal kamu mengetahui.

Hamba : Ya Allah ! Engkau telah paparkan dari ayat 1 s/d 20

1. Orang yang membaca al fatihah dan meminta : " هـدى " (petunjuk) dengan ucapan " اهــدنـا" (ya Allah berilah kami petunjuk) maka Engkau berfirman di awal surat albaqarah : Alquran itulah huda/petunjuk asal dia sebagai "orang yang bertaqwa" tidak ragu terhadap alquran. 
Ketika orang yang bertaqwa selalu mempelajari alquran maka alquran akan menjadi inspirator bagi perjalanan hidupnya.
Maka percayanya kepada yang ghoib, sholatnya, infaqnya, percayanya kepada Apa yang diturunkan kepada Para Rasul dan kepercayaannya kepada hari akhir akan selalu berkembang dengan alquran yang dipelajarinya.......

Allah : orang macam inilah yang akan Aku beri petunjuk sesuai dengan permintaannya dan orang inilah yang akan selalu beruntung dalam kehidupannya, baik dunia maupun akhirat.

Hamba : Ya Allah selanjutnya Engkau memaparkan :

2. Ada golongan yang acuh sama sekali dengan alquran....

Allah : sistem kehidupan yang Aku buat akan menutup telinga, mata dan hatinya dari kebenaran, sejalan dengan keingkarannya terhadap alquran-Ku

Hamba : Ya Allah ! selanjutnya :

3.Golongan yang ketiga, orang yang tahu bahwa alquranlah yang menjadi inspirator orang yang bertaqwa dalam kehidupannya. ia tahu alquran ini sumber petunjuk namun ia tetap tidak mau mempelajari dan memakainya dalam kehidupannya. Mereka bahkan berani memakai prinsip yang ditawarkan oleh orang-orang kafir yang tidak mau dekat dengan alquran.

Allah : Kamu sudah memperhatikan ayat 21 ? Tidakkah kau pahami, Aku sebenarnya tidak peduli dengan apapun tindakan golongan kedua dan ketiga. Namun karena mereka itu ciptaan-Ku, maka tetap Aku panggil untuk mengikuti Alquran-Ku

Hamba : Ya Allah ! hamba belum bisa meniru Engkau, untuk bersikap tetap lembut kepada orang yang menyakiti hamba ( Bukankah mereka telah menyakiti-MU dan tentunya seharusnya dengan sikap mereka itu Engkau akan murka pada mereka ). Namun di ayat ini nampak sekali "kearifanMu". Engkau panggil semua manusia dengan lembut untuk tunduk pedaMU (dengan peduli kepada Kitab-Mu alquran). Bahkan Engkau mengingatkan........

Allah : Ya, Aku mengingatkan mereka dan menyadarkan mereka dengan ucapan-KU "Hai manusia ! tunduklah pada-KU, pakailah alquran-Ku ini menjadi pedoman hidupmu semua". Kemudian Aku beritahu mereka "Apaka Aku tidak pantas memberi kamu pedoman hidup dalam alqurn ini ? bukankah :

Allah : Aku yang menciptakanmu, sehingga aku tahu jalur kehidupanmu.

Allah : Aku juga menciptakan manusia sebelum kamu. (Mana ada satupun manusia diantaramu yang melihat kehidupan manusia-manusia terdahulu ?) Bukankah hanya Aku yang melihat kehidupan mereka secara detail ?

Allah : Aku juga yang menciptakan bumi ini sebagai tempat berdiammu. (Bukankah Aku lebih berhak mengaturmu semua dengan alquran-Ku ini ? Aku beritahukan kepadamu semua bagaimana cara hidup di atas bumi ini ?"

Allah : Aku juga menciptakan langit sebagai sarana perlindungan dari benda-benda seperti meteor, sinar ultra violet dll

Allah : Bukankah Aku juga menciptakan hal yang paling urgen untukmu semua yaitu AIR. Dengan air itu sarana-sarana hidupmu menjadi sempurna

Allah : Apakah Aku masih tidak berhak membuat tata cara hidupmu untuk kau jalankan. Apa Aku masih tidak berhak membuat alquran ini sebagai inspirator dalam hidup kamu semua?

Hamba : Ya Allah ! Ampuni hamba, hamba juga tersindir karena belum banyak mengetahui isi kitab Alquran-Mu itu. Bantu hamba ya Allah untuk lebih serius dalam mempelajarinya sebagai tanda kesyukuran hamba kepada-Mu

(bersambung.................................... )

Sumber: Ust. Shalahudin

SURAT AN NASHR (Bagian 1)

IZAA JAA A - NASHRULLAAHI WAL FATH
- ................................................Ketika kemenangan Allah telah datang
WAROAI TAN NAASA YAD KHULUUUNA FII DIINILLAAAHI AFWAAJAA
- ................................................Engkau melihat manusia
..................................................masuk ke dalam agama Allah secara bergelombang
FASABBIH BIHAMDI ROBBIKA WASTAGHFIRH
.................................................. Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan
minta ampunlah...
INNAHUU KAAANAAA TAWWAABAA
..................................................Sungguh Dia maha Penerima Taubat
a. Ya Allah ! Telah kudapatkan info, ayat ini turun setelah Penaklukkan Kota Makkah. Engkau berfirman kepada RasulMu, Muhammad saw, bahwa ketika Kota Makkah telah dikuasai oleh beliau dan kaum muslimin, Orang berbondong-bondong masuk Agama Allah.
b. Ya Allah di awal ayat ini Engkau mengingatkan RasulMu Muhammad saw. Dulu, pada awal dakwah di Makkah, beliau bercita-cita agar semua masyarakat Arab mau memeluk Agama ISlam. Sekarang, saat kota Makkah telah dikuasai, cita-cita beliau itu telah tercapai. Banyak manusia berbondong-bondong masuk Agama Allah
c. Ya Allah. di ayat ini pula Engkau memberitahukan kepada RasulMu Muhammad, agar Banyak Bertasbih dengan memuji Engkau dan agar beliau banyak Meminta Ampunan kepada Mu. Karena Engkau Maha Penerima Taubat.
d. Ya Allah! dalam sebuah riwayat diceritakan, saat salah seorang sahabat ditanya oleh Umar bin Khottob tentang ayat ini, sahabat tersebut menjelaskan bahwa ayat ini merupakan tanda bahwa Rasulullah sudah sampai pada cita-citanya, beliau telah sampai pada akhir masa hidupnya.
e.  Ya Allah ! aku yakin ayat ini bukan merupakan ayat sejarah. Aku yakin ayat ini bermanfaat juga untuk orang sekarang. Allah ! akankah ayat ini memberitahukan kepada kami bahwa jika kami sudah sampai pada usia 50 atau 60 atau bahkan lebih dan kami telah merasa apa yang kami cita-citakan dulu di masa muda sudah kami dapatkan, akankah dengan ayat ini Engkau sadarkan kami saat itu bahwa kami harus siap menghadapMU. Dan kesiapan menghadapMU harus kami perbanyak :
1) Bertasbih sebagai sarana untuk memujiMu
2) Meminta ampun kepadaMu atas dosa-dosa kami.
Allah ! terima kasih. Alhamdu Laka, yang telah membimbing kami dengan ayat ini untuk mencapai RidhoMU di masa tua kami.(bersambung………………….)

Sumber: Study Tafsir Ustadz Muhammad  Sholahuddin 

Minggu, 16 Juni 2013

Surat Al Baqarah (2) ayat 17, 18, 19 & 20

Surat Al Baqarah (2) ayat 17, 18, 19 & 20

17. perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api, Maka setelah api itu menerangi sekelilingnya Allah hilangkan cahaya (yang menyinari) mereka, dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat.
18. mereka tuli, bisu dan buta, Maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar),
19. atau seperti (orang-orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit disertai gelap gulita, guruh dan kilat; mereka menyumbat telinganya dengan anak jarinya, karena (mendengar suara) petir,sebab takut akan mati dan Allah meliputi orang-orang yang kafir.
20. Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.

Hamba : Ya Allah ! terima kasih dengan ayat-ayat-Mu. Dari ayat-ayat tersebut hamba dapat belajar banyak mengetahui sifat-sifat orang-orang disekitar hamba.

Allah : kamu mau berterima kasih, sungguh terima kasihmu itu akan kembali pada dirimu sendiri, kamu akan mendapatkan keuntungan dari itu. Karena kau merasa bahwa Akulah yang berperan di alam ini.

Hamba : Pada ayat berikut ini (ayat 17 dst), sungguh luar biasa. Engkau menjelaskan secara gamblang apa yang dilakukan kelompok yang ke-3 ini 


1) Ya Allah Engkau begitu tepat memberikan perumpamaan bagi mereka yang mengakui alquran itu sebagai petunjuk hidup namun mereka tidak mau mempelajarinya bahkan memakai prinsip hidup yang dibuat manusia.

Allah : itulah sebabnya perumpamaan ini Aku buat.

Hamba :

2) Ya Allah !Perumpamaan itu seperti Mereka melakukan perjalanan di malam hari. Mereka sadar bahwa gelapnya malam membutuhkan penerangan. Pada tangan mereka ada "korek Api" yang siap mereka nyalakan dan memperbesar api yang muncul dari korek itu untuk perjalanan mencapai tujuan.

3) Ya Allah ! gambaran yang Engkau paparkan, Malam itu gelap, banyak sarana lain yang turun dari langit menambah kegelapan itu, sehingga menjadi sangat gelap sekali. Sesekali terdengar suara guruh dan sesekali juga nampak kilat menyambar. Orang-orang ini seharusnya menyalakan korek yang ada di tangannya dan membuat obor untuk penerangan. Mereka sadar terhadap hal itu. Namun apa yang mereka perbuat. Mereka mempermainkan korek itu dan api yang muncul dari korek itupun hanya mereka permainkan.

Allah : itu sebabnya mengapa kemudian api itu Aku padamkan

Hamba :

4) Ya Allah ! betapa bodohnya mereka. Api ditangan tidak mereka perbesar untuk penerangan perjalanan, malahan mereka menggunakan cahaya kilat yang hanya sementara terangnya untuk penerangan perjalanan mereka. Padahal mereka sadar kalau kilat itu menyambar mereka, pasti mereka akan binasa.

Allah : kamu tahu gambaran apa itu ?

Hamba : Hamba faham ya Allah, bukankah ayat-ayat sebelum ini Engkau menjelaskan tentang orang-orang yang mengacuhkan alquran walaupun mereka menyatakan beriman kepadaMU ? Mereka tahu Al quran itu datang dariMU dan merupakan kitab yang paling berharga untuk kehidupan, namun mereka enggan mempelajarinya dan memakai prinsipnya. Mereka lebih suka prinsip-prinsip yang ditawarkan "orang-orang kafir yang hidup di sekitar mereka" karena sejalan dengan nafsu mereka. Api itu kiasan dari alquran dan kilat itu kiasan dari "prinsip-prinsip yang dimiliki kaum kafir".

(bersambung.................................)


Sumber: USt. Shalahudin

SURAT AL LAHAB (Bagian 2)

h. Wam ro'atuhuu hammaalatal hatob (dan Isterinya, pembawa kayu bakar). Fii jiidihaa Hablumm mimm masad (di lehernya ada tali dari sabut)
- Ya Allah ! ketika hamba merenung apa yang diperbuat Abu Lahab yang menyebabkan ia menjadi manusia paling sesat bahkan tidak ada satupun "celah" kebaikan yang bisa dia masuki. Kemudian hamba juga berfikir apa ada manusia yang se "sesat" Abu Lahab, ternyata Engkau Ya Allah ! memberi jawaban bahwa isteri Abu Lahab (Bu Abu Lahab) tidak jauh berbeda dengan suaminya. Hamba jadi bertanya pada diri sendiri. Kira-kira siapa penyebab utama diantara kedua suami isteri ini? Abu Lahab yang lebih dulu sesat kemudian sang isteri terpengaruh atau sebaliknya. Atau bahkan sebelum menikah keduanya mempunyai perilaku yang sama-sama sesat, sehingga pas seperti yang ada pada idiom Jawa "Tumbu Ketemu Tutup".
- Ya Allah ! Bu Abu Lahab mempunyai kebiasaan membawa kayu bakar (Sebagian ulama menyatakan bahwa Bu Abu Lahab sering meletakkan kayu di jalan yang akan dilalui NAbi, tapi , "Mungkinkah seorang isteri pembesar sempat membawa kayu untuk merintangi jalannya Rasul? Ataukah Bu Abu Lahab ini yang punya ide untuk merintangi Rasul sedang pelaksananya adalah Pembantu-pembantunya?) (Sebagian ulama lain mengartikan pembawa kayu bakar adalah kiasan bagi seseorang yang suka melakukan "namimah/adu domba". Pindah dari satu rumah ke rumah yang lain untuk "ngrumpi" sehingga di lehernya seakan-akan ada tali yang siap ditarik oleh siapa saja yang mau "nanggap" dia (senang diajak ngrumpi dia).
- Ya Allah ! Jauhkanlah rumah tangga kami dari perilaku yang meniru keluarga Abu Lahab ini.

i. Ya Allah, saat pertanyaan tentang perilaku Abu Lahab selalu terngiang di telinga hamba. Terima kasih ya Allah, hamba seperti Kau bimbing untuk menyimak surat Ibrahim (14) akhir ayat 3 dan ayat 4. (".... dan celakalah orang-orang kafir dengan adanya siksa yang pedih.) (Yaitu orang-orang yang lebih mengedepankan kehidupan dunia daripada kehidupan akhirat, dan menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah dan menginginkan agar jalan Allah itu bengkok. Mereka itu berada dalam kesesatan yang jauh"). Ya Allah ! Apakah perilaku ini yang diperbuat oleh Abu Lahab sehingga ia tidak hanya masuk pintu kesesatan namun sudah TERLALU JAUH MASUK dalam kesesatan itu. Sehingga umurnyapun tidak mampu menopang untuk kembali kepintu kesesatan yang ia masuki.
1) Ia berusaha meraup seluruh kesenangan dunia dengan mengesampingkan akhirat
2) Ia selalu berusaha menghalangi siapa saja yang ingin menuju kepada Allah
3) Bahkan seluruh "jalan menuju Allah" yang telah dikonsepkan oleh Allah dan RasulNYa, ia rekayasa sehingga orang tidak lagi menemukan kebenaran yang hakiki.

j. Ya Allah ! saat hamba masih membutuhkan Informasi tentang perilaku Abu Lahab, Engkau berikan aku pengetahuan dari seorang jamaah pengajian yang memberikan informasi perlunya menyimak surat Al Jatsiyah (45) ayat 23 :” Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya, dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?”. Subhanallah ! mudah-mudahan Engkau tambah lagi pengetahuanku
k. Tadi malam seorang sahabat memberikan masukan. "mungkin kita tidak perlu jauh-jauh untuk melihat perilaku buruk Abu Lahab sehingga ia termasuk orang yang tidak mungkin sadar di dunia ini, dengan melihat perilaku sang isteri di surat Al Lahab ini juga. Ketika gosip, namimah/suka memfitnah, ngrumpi dll menjadi bagian kehidupan seorang anggota keluarga, maka seluruh anggota keluarga akan masuk dalam perilaku seperti Abu Lahab tersebut. (Makasih ya Allah. Semakin banyak ilmu yang datang). (Robbii Zidnii Ilmaa)…….. (wallaahu a'lam bish showaab)

Sumber: Study Tafsir Ustadz Muhammad  Sholahuddin